DETAILED NOTES ON MITOS TELAGA SARANGAN

Detailed Notes on mitos telaga sarangan

Detailed Notes on mitos telaga sarangan

Blog Article

Suatu hari Kyai Pasir menemukan sebuah telur yang berada tepat di bawah pohon besar yang hendak ia tebang. Telur itu aneh, karena tidak ada hewan bertelur di sekitar tempat ini. Ia bingung telur apakah itu. 

Telur kemudian dibagi dua. Setelah memakan telur tersebut, Kiai Pasir kembali pergi ke ladang. Dalam perjalanan itu badannya terasa panas dan gatal. Lantaran tak kuasa menahan gatal itu, Ia menggaruknya hingga menimbulkan luka lecet di seluruh tubuh.

Menurut legenda ini, pasangan tersebut dulunya adalah manusia yang melanggar aturan karena makan telur di ladangnya dan berubah menjadi naga raksasa.

We can't connect to the server for this app or Web site presently. There is likely to be an excessive amount of traffic or a configuration mistake. check out once again later, or Get hold of the app or website owner.

Keindahan Telaga tidak akan lengkap tanpa diabadikan dalam sebuah foto. Siapkan mitos telaga sarangan kamera dan berpose dengan latar belakang pemandangan indah ini. Dengan sudut yang tepat, kamu bisa mendapatkan pemandangan bahkan terlihat seperti di luar negeri.

Sepanjang perjalanan, sobat native akan dihibur dengan keindahan panorama tawangmangu. Dengan perbukitan dan pemandangan gunung lawu yang terlihat jelas di depan mata.

Akhirnya mereka pun mendapat seorang anak lelaki yang diberi nama Joko Lelung. Mereka bercocok tanam dan berburu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Karena merasa lapar dan sangat lelah, akhirnya Kyai Pasir membawa telur tersebut pulang dan meminta sang istri memasakkan telur itu untuk disantap bersama.

Jika akan menikmati wisata di saat tahun baru, pastikan ambil paket liburan jogja murah pilihan dari jauh hari. Perencanaan wisata di celebration seperti ini tentu tidak bisa tiba – tiba.

Mengkoordinasi rombongan besar wisata tentu tidak mudah apalagi jika harus menghadapi lautan manusia di tempat wisata Jogja.

Punya waktu luang atau sedang liburan, anda bisa menggunakannya untuk mengunjungi Jogja. Jika kesulitan transportasi dan bingung arah jalan, tidak perlu khawatir.

Meski tidak begitu luas, namun di tengah telaga terdapat pulau kecil. Entah apa yang ada di dalamnya, yang jelas pulau tersebut tidak dibuka untuk wisatawan.

Karena putaran di tanah itu semakin kencang, lubang yang terbentuk juga semakin besar dan terus membesar selama berbulan-bulan lamanya. Lubang ini semakin dalam dan memancarkan air yang semakin deras hingga penuh sampai akhirnya membentuk sebuah telaga. 

Legenda ini tidak hanya menambah nilai budaya dan sejarah Telaga Warna tetapi juga menggambarkan bagaimana sebuah cerita rakyat bisa menciptakan keajaiban alam yang mengesankan.

Report this page